Houthi Makin Galak, Rudal Lokal Buatan Yaman Tembak Jatuh Drone Canggih MQ 9 AS di Atas Marib Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi kelompok Ansarallah Houthi menyatakan, pertahanan udara mereka menembak jatuh drone MQ 9 milik Amerika Serikat di wilayah udara Kegubernuran Marib, Yaman, Kamis (16/5/2024). Juru bicara YAF, Yahya Saree, mengatakan pesawat tak berawak itu menjadi sasaran rudal permukaan ke udara buatan lokal ketika sedang melakukan 'aktivitas permusuhan'.

Brigadir Jenderal Yahya Saree menambahkan kalau rekaman penembakan akan dirilis kemudian. Menurut Saree, ini adalah pesawat keempat yang ditembak jatuh oleh pertahanan udara Yaman sejak dimulainya operasi untuk mendukung Gaza. Juru bicara tersebut menegaskan kewaspadaan dan kesiapan penuh Angkatan Bersenjata Yaman di semua tingkatan, dan bersumpah bahwa semua upaya musuh pasti akan gagal.

Pengguna media sosial telah menyebarkan video drone MQ 9 yang dilaporkan ditembak jatuh di Marib oleh Angkatan Bersenjata Yaman. Rudal dari Yaman Ditembakkan ke Eilat Israel Bikin Panik Warga, Serangan Balasan Houthi? Serambinews.com Canggih, Pesawat tak Berawak Houthi Yaman Bombardir Israel Setelah Terbang 16 Jam Sejauh 2.600 Km Serambinews.com

IAF: Banyak Operator Radar Israel Gagal Kenali Ancaman Bom Houthi Yaman, Malah Burung Disangka Drone Serambinews.com Pada Rabu kemarin, Saree mengumumkan operasi yang dilakukan oleh Angkatan Laut Yaman yang menargetkan kapal perusak USS Mason Amerika di Laut Merah dengan sejumlah rudal anti kapal. Yahya Saree juga menyebutkan bahwa angkatan laut dan pasukan rudal Yaman melakukan operasi gabungan terhadap kapal Destiny di Laut Merah, mengklaim serangan mengenai langsung sasaran.

Serangan dilakukan, setelah kapal tersebut melanggar larangan yang diberlakukan pada kapal Israel atau tujuan Israel pada 20 April. Pengumuman ini muncul setelah Saree pada Senin menegaskan dimulainya fase keempat eskalasi terhadap pendudukan Israel, yang menunjukkan bahwa operasi signifikan sebagai bagian dari fase tersebut akan segera dilakukan. CNBC melansir, mengutip dari Guardian , Jumat (17/3/2023), kalau drone MQ 9 Reaper adalah drone besar tanpa awak yang diproduksi oleh General Atomics.

Drone tempur ini dioperasikan dari jarak jauh oleh dua orang. Satu orang berperan sebagai pilot dan satu lagi mengoperasikan sensor dan senjatanya. MQ 9 Reaper memiliki panjang 11 meter, sementara rentang sayap lebih dari 22 meter.

Drone canggih ini mampu terbang selama lebih dari 27 jam dengan kecepatan sampai 480 kilometer per jam. Drone MQ 9 Reaper dapat terbang setinggi 15 kilometer dan mondar mandir di sekitar target incaran, sehingga sangat cocok untuk pengintaian. Harganya sangat mahal, di mana 1 unit MQ 9 Reaper yang terdiri dari 4 drone biayanya tembus US$ 56,5 juta (Rp 869 miliar).

Angkatan Udara AS menyebut fungsi utama MQ 9 Reaper adalah mengumpulkan informasi intelijen dan di saat yang sama bisa menyerang target secara akurat. Drone ini bisa membawa rudal mematikan Hellfire sampai 16 unit, sama dengan kapasitas penampungan helikopter tempur Apache. Penggunaan drone semacam ini untuk militer AS sudah rutin sejak 1995, ketika pendahulu Reaper yaitu Predator, dikerahkan untuk mendukung serangan NATO di Serbia.

Predator juga banyak digunakan dalam perang Irak dan Afghanistan, di mana serangannya terkadang juga menimbulkan korban sipil. Predator pensiun pada tahun 2017, digantikan oleh MQ 9 Reaper ini yang menjadi drone utama bagi angkatan udara AS.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *