Korea Selatan telah memanggil duta besar Rusia di Moskow guna mengupayakan penarikan segera pasukan Korea Utara yang disebut sebut sedang dilatih untuk berperang di Ukraina. Sekitar 1.500 tentara Korea Utara termasuk dari pasukan khusus telah tiba di Rusia, menurut agen mata mata Seoul. Dalam pertemuan dengan duta besar Georgiy Zinoviev, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Hong Kyun mengecam tindakan tersebut dan memperingatkan bahwa Seoul akan merespons dengan segala tindakan yang tersedia.

Zinoviev mengatakan dia akan menyampaikan kekhawatirannya, namun menekankan bahwa kerja sama antara Moskow dan Pyongyang dalam kerangka hukum internasional. Tidak jelas kerja sama apa yang dimaksudnya. Duta Besar tidak membenarkan tuduhan bahwa Korea Utara telah mengirimkan pasukan untuk berperang dengan militer Rusia. Pada hari Senin(21/10/2024), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa kerja sama antara kedua negara tidak ditujukan terhadap negara ketiga.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 72 73 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Unsur Cerpen Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 80 81 82 83 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 3 Halaman 4 "Hal itu tidak perlu membuat khawatir siapa pun," ujarnya dikutip dari kantor berita negara Rusia, Tass.

Pyongyang juga belum mengomentari tuduhan tersebut. Korea Selatan telah lama menuduh Korea Utara memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina, namun Korea Selatan mengatakan bahwa situasi saat ini tidak hanya sekedar transfer material militer. Beberapa laporan media Korea Selatan menyebutkan sebanyak 12.000 tentara Korea Utara diperkirakan akan dikerahkan. “[Ini] tidak hanya mengancam Korea Selatan tetapi juga komunitas internasional,” kata Kim.

Moskow dan Pyongyang telah meningkatkan kerja sama setelah pemimpin mereka Vladimir Putin dan Kim Jong Un menandatangani pakta keamanan pada bulan Juni, yang berjanji bahwa negara mereka akan saling membantu jika terjadi agresi terhadap salah satu negara. Pekan lalu, Putin memperkenalkan rancangan undang undang untuk meratifikasi pakta tersebut. Sementara itu Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte menyebut pengerahan pasukan Pyongyang untuk berperang dengan Rusia akan menandai eskalasi yang signifikan dalam konflik tersebut.

Dalam panggilan telepon dengan Rutte pada hari Senin, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mendesak aliansi tersebut untuk mengeksplorasi tindakan balasan yang konkret seraya menambahkan bahwa ia akan mengambil langkah langkah untuk memperkuat kerjasama keamanan antara Korea Selatan, Ukraina, dan NATO. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, yang sedang mengunjungi Seoul, menyebut tindakan Rusia ceroboh dan ilegal seraya menambahkan bahwa London akan bekerja sama dengan Seoul untuk menanggapinya, menurut kantor Yoon. Amerika Serikat dan Jepang juga mengutuk hubungan militer yang semakin dalam antara Korea Utara dan Rusia. Sementara itu, dalam menanggapi pertanyaan BBC tentang dugaan kerja sama Korea Utara Rusia, Juru Bicara kementerian luar negeri China, Lin Jian mengatakan bahwa pihaknya berharap semua pihak akan bekerja untuk meredakan situasi dan mengupayakan solusi politik untuk krisis Ukraina.

Beberapa pakar pertahanan mengatakan kepada BBC Korea bahwa keterlibatan Korea Utara dapat mempersulit perang. "Keterlibatan Korea Utara dapat membuka pintu bagi partisipasi internasional yang lebih besar dalam konflik tersebut, yang berpotensi menarik lebih banyak negara," kata Moon Seong Mok dari Institut Strategi Nasional Korea. "Masyarakat internasional kemungkinan akan meningkatkan sanksi dan tekanan terhadap Rusia dan Korea Utara, tetapi masih harus dilihat apakah keterlibatan Korea Utara akan benar benar menguntungkan kedua negara," kata Dr. Moon.

Namun, yang lain percaya bahwa unit militer Rusia akan mengalami kesulitan untuk memasukkan pasukan Korea Utara ke garis depan mereka. Selain kendala bahasa, tentara Korea Utara tidak memiliki pengalaman tempur baru baru ini, kata mereka. Valeriy Ryabykh, editor publikasi Ukraina Defence Express, mengatakan bahwa tentara Korea Utara dapat diminta untuk menjaga beberapa bagian perbatasan Rusia Ukraina, yang akan membebaskan unit Rusia untuk bertempur di tempat lain.

"Saya akan mengesampingkan kemungkinan bahwa unit unit ini akan segera muncul di garis depan," katanya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *